Sabtu, 22 Desember 2012

Penatalaksanaan Terkini Ventricular Septal Defect (VSD)

VSD (Ventricular Septal Defect) adalah Penyakit Jantung Bawaan (PJB) dimana terdapat lubang pada sekat pemisah antara bilik kiri dan bilik kanan jantung (Ventricular Septal).   Defek septum ventrikel atau Ventricular Septal Defect (VSD) adalah gangguan atau lubang pada septum atau sekat di antara rongga ventrikel akibat kegagalan fusi atau penyambungan sekat interventrikel.Kelainan ini tergolong paling sering dijumpai diantara PJB lainnya.  VSD terjadi pada 1,5 – 3,5 dari 1000 kelahiran hidup dan sekitar 20-25% dari seluruh angka kejadian kelainan jantung kongenital. Umumnya lubang terjadi pada daerah membranosa (70%) dan muscular (20%) dari septum.
Pada penderita VSD terjadi  tekanan di bilik kiri jantung lebih tinggi dibanding bilik kanan, maka darah bersih di bilik kiri yang semestinya beredar ke pembuluh utama aorta untuk didistribusikan ke seluruh tubuh, sebagian akan mengalir ke bilik kanan melewati VSD. Pasien tidak terlihat biru, karena memang tak ada darah kotor yang mengalir ke sirkulasi darah bersih.
Apabila aliran darah ke bilik kanan dan pembuluh darah paru melebihi jantung normal. Akibatnya, paru-paru seolah-olah kebanjiran dan pasien merasa sesak nafas, sulit minum, sering infeksi saluran nafas/paru (BP = bronkopnemonia), berat badannya pun sulit naik. Kondisi ini terjadi bila lubang VSD besar, dan umumnya harus dilakukan operasi. Kalau lubang VSD kecil/sedang dan letaknya di area ventricular septum tertentu, memang bisa menutup atau mengecil sendiri.
4 tipe VSD :
  • VSD kecil : Biasanya tak ada gejala. Bising biasanya bukan pansistolik, tetapi bising akhir sistolik tepat sebelum S2.
  • VSD sedang : Gejala tidak berat, berupa lekas lelah, batuk karena radang paru, atau gagal jantung ringan. Bising pansistolik cukup keras (lihat di atas).
  • VSD besar : Sering dengan gagal jantung pada umur1-3 bulan, sering dengan infeksiparu, kenaikan berat badan lambat. Bising seperti pada VSD sedang (lihat atas).
  • VSD besar dengan hipertensi pulmonal menetap (Sindrom Eisenmenger) : Anak sianosis; Bising sistolik lemah tipe ejeksi (lihat atas); Ada klik sistolik pendek sesudah suara I.
Gejala klinis
  • Pasien dengan ASD ringan umumnya tidak menimbulkan keluhan.
  • Sepuluh persen dari bayi baru lahir dengan VSD yang besar akan menimbulkan gejala klinis dini seperti takipnue (napas cepat), tidak kuat menyusu, gagal tumbuh, gagal jantung kongestif,  dan infeksi saluran pernapasan berulang. 
PENYULIT
  • Gagal Jantung
  • Hipertensi Pulmonal
  • Endokarditis Infeksiosa (ASD Primum)
Pemeriksaan Penunjang
  • Pemeriksaan penunjang yang dilakukan diantaranya adalah roentgen dada yang akan memberikan hasil kondisi dan anatomi jantung yang normal (apabila VSD kecil) sampai dengan kardiomegali (pembengkakan jantung) serta peningkatan corakan vascular (pembuluh darah) paru.
  • Pemeriksaan penunjang lainnya adalah elektrokardiografi (EKG) atau alat rekam jantung serta ekokardiografi dengan doppler.
  • Kateterisasi
Tatalaksana
  • INDIKASI PERAWATAN DI RUMAH SAKIT : Gagal jantung berat., Sering menderita bronkitis (sebagai salah satu gejala gagal jantung kiri), Ada kenaikan tekanan sirkulasi kecil a. pulmonalis (P2 sangat keras). Akan dilakukan tindakan kateterisasi/operasi jantung terbuka
  • TERAPI KONSERVATIF Tatalaksana gagal jantung kalau ada, kelainan lain (infeksi, kurang gisi) dan Pencegahan endokarditis infeksiosa
  • Pada usia 2 tahun, minimal sebanyak 50% VSD yang berukuran kecil atau sedang akan menutup secara spontan baik sebagian atau seluruhnya sehingga tidak diperlukan tatalaksana bedah. Operasi penutupan sekat pada bayi usia 12-18 bulan direkomendasikan apabila terdapat VSD dengan gagal jantung kongestif atau penyakit pembuluh darah pulmonal. Gangguan atau lubang yang berukuran sedang namun tanpa disertai dengan peningkatan tekanan pembuluh darah pulmonal, penanganannya dapat ditunda. Terapi pengobatan untuk profilaksis atau pencegahan endokarditis (peradangan pada endokardium atau selaput jantung bagian dalam) diberikan untuk semua pasien dengan VSD.
  • TATALAKSANA PENDERITA RAWAT JALAN
  1. Medikamentosa : Pada penderita tanpa gagal jantung tidak perlu. Penderita dengan gagal jantung ringan (dengan gejala batuk) perlu digitalisasi rumatan, diuretik dan vasodilator (lihat bab gagal jantung).
  2. Kontrol : Untuk penderita tanpa keluhan : setiap 1-6 bulan, Untuk penderita dengan keluhan : tiap bulan
  3. Pemantauan : Keluhan, Gejala klinis : diperhatikan perubahan bising, dari pansistolik pendek serta klik sistolik, P2 mengeras (ke arah munculnya Sindrom Eisenmenger). Kalau perlu EKG dan foto Rontgen dada posisi tegak
  4. Operasi. Motivasi operasi setelah anak berumur 2-6 tahun, bila keadaan umum anak baik, sebelum ada hipertensi pulmonal operasi dapat dikerjakan pada umur lebih muda.
Operatif : ­     
  • VSD kecil : biasanya tidak perlu, kadang-kadang menutup spontan.
  • VSD sedang : kalau tidak ada gagal jantung dapat ditunggu sampai anak berusia 2-4 tahun dengan berat badan minimal 10 kg, sekarang operasi dapat dipertimbangkan pada umur yang lebih muda.
  • VSD besar dengan hipertensi pulmonal yang belum menetap: dikerjakan operasi paliatif setelah  gagal  menangani  gagal jantungnya (operasi tidak langsung menutup defek, tetapi dengan operasi           pengikatan batang a. Pulmonalis = Pulmonary artery banding), setelah umur 4-6 tahun defek belum menutup, dikerjakan koreksi total.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar